Seminar Trade Expo Indonesia ke-32 Di Kamar Dagang Bogota

By Admin

nusakini.com--Kedutaan Besar Republik Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang Bogota mengadakan Seminar dengan mengangkat tema "Business Opportunities with Indonesia" yang diselenggarakan di Kamar Dagang Bogota (Camara Comercio de Bogota) (25/9).

Acara tersebut dihadiri lebih dari 30 pengusaha dari berbagai sektor antara lain kopi, elektronik, pertanian, obat-obatan, makanan dan kargo. Selain memperkenalkan peluang bisinis di Indonesia, KBRI Bogota menggunakan kesempatan ini untuk mengundang para peserta seminar untuk ikut berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia ke-32 yang akan diadakan di Indonesia pada bulan Oktober mendatang. 

Seminar dibuka oleh Head of Chancery KBRI Bogota dan presentasi disampaikan oleh pelaksana fungsi Ekonomi KBRI Bogota. Dalam presentasi tersebut disampaikan secara garis besar kondisi ekonomi Indonesia, produk dan sektor yang berpotensi untuk dikembangkan seperti tekstil, produksi pesawat terbang, kelapa sawit dan produksi kertas dengan fitur pengamanan untuk digunakan pada uang atau paspor.

Pada kesempatan yang sama, disampaikan juga mengenai sektor pariwisara Indonesia, kesempatan berinvestasi dan juga kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk mempermudah proses investasi di Indonesia.

KBRI Bogota turut membagikan brosur dalam bahasa Spanyol yang berisikan informasi lengkap mengenai TEI ke-32 sekaligus mengundang para pengusaha untuk ikut serta dalam TEI, disampaikan pula mengenai keuntungan yang dapat diperoleh oleh pengusaha dengan ikut berpartisipasi dalam TEI. 

Peserta seminar merespon kegiatan ini dengan antusias dan positif. Sebagian besar pengusaha memiliki ketertarikan mengenai prosedur ekspor makanan ke Indonesia, serta impor biji kopi Indonesia ke Kolombia, serta mengenai prosedur membuka usaha (PT.) di Indonesia.

Seminar ini juga direspon dengan positif oleh Kamar Dagang Bogota, dan disampaikan bahwa pihaknya berminat untuk terus menjalin kerja sama pengadaan seminar serupa untuk diadakan setiap tahun, mengingat ini minimnya informasi bagi para pengusaha tentang kondisi ekonomi Indonesia dan peluang dalam membuka bisnis dengan Indonesia.(p/ab)